Pages - Menu

Senin, 30 April 2018

Tengkleng Gajah Jogja


Semangat pagi Penikmat Kopi.

Yuhuuuuu paling semangat kalau mau nulis tentang kuliner. Ngetik sambil bayangin makanan enak itu rasanya....

Lapar. Hahahaha.

Baiklah, kali ini aku mau berbagi info tentang kuliner Jogja yang sedang ngehits. Aku ke sini akhir Maret lalu waktu berlibur bareng my little family. Hasil dari browsing kuliner fenomenal Jogja membawa langkah kami ke Warung Tengkleng Gajah.

Waktu aku upload foto di medsos tentang Tengkleng Gajah, banyak yang nanya, beneran daging gajah ya? Heloooo, gak mungkin juga kaleee pakai daging gajah. Masa gajah makan gajah. :-D 

Sebenarnya semua menu yang ada di warung ini berbahan dasar daging kambing. Hanya saja potongan tulang kambingnya yang berukuran besar saat disajikan membuat orang menyebutnya dengan tengkleng porsi gajah. Kemudian jadilah Warung Sari Roso Mulyo ini lebih dikenal dengan nama Warung Tengkleng Gajah.



Warung Tengkleng Gajah sebenarnya hanya warung sederhana. Terletak di Jl. Kaliurang KM. 9.3, Bulurejo, Minomartani, Ngaglik, Kabupaten Sleman. Lokasinya mudah dijangkau dari pusat kota. Dari perempatan jalan Kaliurang di Ringroad Utara kalian ambil saja arah utara sampai sekitar 9 km. Lalu cari pertigaan ke arah timur (kanan) sebelum lampu merah Merapi View. Nah, lokasi Tengkleng Gajah ada di sebelah kanan, sekitar 1 km dari pertigaan tersebut.

Saran aku sih kalau ke sini jangan pas perut sudah dalam kondisi lapar. Karena dijamin kalian bakal kelaparan lebih lama. Antrinya ruarrrrrr biasa, apalagi saat musim liburan. Kemarin aku tergolong beruntung, karena datang langsung dapat meja kosong. Tapi bukan berarti aku gak nunggu lama lho. Aku dan keluarga masih harus menunggu sekitar 45 menit sampai hidangan diantar ke meja. Itupun di tempat tunggu sudah banyak tamu yang mengincar meja kita. 

Oh ya, untuk pemesanan makanan, kita langsung ambil buku menu dan kertas untuk menulis pesanan di meja dekat kasir. Lalu langsung dikasih ke bagian dapur biar lebih cepat diproses. Setelah itu silahkan duduk manis dengan penuh kesabaran. Kalau perlu kita harus siapkan air mineral sebelum datang ke sini, karena minumannya pun lumayan lama sampai di meja.

Eits, kalau antrinya luar biasa, bagaimana dengan tempat parkirnya? 

Tenang saja, Warung Tengkleng Gajah menyediakan tempat parkir yang cukup luas kok untuk. Sejauh mata memandang tempat parkirnya muat sampai puluhan mobil.



Okay, sekarang kita mulai bahas makanannya. Meski antrinya ruarrrr biasa, aku bilang sih worth it  banget dengan rasa yang akan kita nikmati nantinya. Kami kemarin pesan gule, tengkleng dan sate goreng. Tiga-tiganya maknyussss. Dan harganya aku bilang sih lebih murah dibanding harga sate kambing langganan aku di rumah.


Gule kambingnya disajikan dengan irisan kubis mentah yang segar banget. Kuah kuning gulenya legit dan terasa sekali gurih bumbunya. Perpaduan rempah-rempah yang ada dalam bumbu sangat memanjakan lidah. Dagingnya pun empuk jadi anak-anak gak susah makannya. 


Tengkleng gajahnya benar-benar porsi gajah. Tulang-tulang berukuran besar disajikan dengan kuah lezat yang masih panas dilengkapi irisan kubis dan cabe rawit. Wihhhhhh, ngiler pemirsa. Pesanku sih kalau makan tengkleng gajah ini lupakan kata jaim. Nikmati satu per satu potongan tulang yang dagingnya masih melekat erat di sana. Sruput pelan-pelan kuah yang penuh dengan aroma rempah di antara tulang-tulang itu.


Sate goreng, seperti namanya menu ini adalah sate kambing yang digoreng atau ditumis lagi dengan bumbu. Disajikan dengan irisan kubis, irisan bawang merah, ketimun dan tomat. Rasa sate goreng ini lebih legit dari sate biasa. Mungkin karena ada proses ditumis lagi setelah sate matang sehingga bumbunya lebih meresap ke dalam daging. Jujur, ini adalah sate goreng paling enak yang pernah aku makan. Sebenarnya aku ingin nambah, tapi gak sanggup buat menunggu lebih lama lagi. 

Kata suamiku, kita wajib datang ke sini kalau liburan ke Jogja lagi. Wiiihh sepertinya bapak ganteng ini juga sepakat denganku kalau Tengkleng Gajah juara rasanya.

2 komentar:

  1. Jadi pengeeen. Kalau pulkam ke Yogya mau mampir ke sini ah 😉

    BalasHapus