Pages - Menu

Minggu, 08 April 2018

Menulis, Sebuah Perjalanan



Semangat pagi Penikmat Kopi.

Sebenarnya sudah beberapa kali aku membuat coretan tentang perjalanan menulis. Tapi karena kali ini harus memenuhi tantangan dari grup non fiksi komunitas ODOP (One Day One Post) batch 5, jadi kucoba untuk kembali me-review perjalanan menulisku. Mungkin sekaligus bisa dijadikan bahan evaluasi untuk diri sendiri setelah beberapa kali mengikuti komunitas menulis. 

Coretan yang paling awal berjudul Tentang Menulis. Sebuah cerita tentang kerinduanku untuk menghidupkan kembali blog yang sudah lama mati suri. Tulisan ini sangat sederhana dan sangat tampak sekali sisi curhatnya. Saat itu aku sama sekali belum bergabung dengan komunitas menulis.

Tulisan kedua yang berjudul Mengapa Menulis?, aku buat untuk memenuhi tantangan komunitas Perempuan BPS Menulis. Struktur kalimat pada tulisan ini sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya meskipun tetap saja berisi tentang curahan hati. Di sini aku ceritakan titik balik untuk kembali berjuang dan semangat belajar menulis dengan lebih baik lagi. 

Semangat untuk kembali aktif menulis aku wujudkan bukan hanya dengan menghidupkan blog yang sudah lama mati suri. Aku bergabung dengan beberapa komunitas menulis dengan harapan bisa terus menghidupkan semangat dan memperbaiki kualitas tulisanku. Salah satu komunitas atau challenge yang aku ikuti adalah 30 Hari Bercerita. Challenge ini aku ikuti pada awal tahun 2018 dengan tujuan memaksa aku untuk konsisten menulis setiap hari. 

Berikutnya aku bergabung dengan komunitas ODOP (One Day One Post) batch 5. Komunitas ini adalah tempat belajar terbaik buatku untuk menulis. Aku kagum dengan senior-senior yang ada dalam komunitas ini. Banyak ilmu tapi selalu rendah hati dan tidak pernah pelit untuk berbagi. Meski belum pernah bertemu langsung dengan semua anggota komunitas, tapi aku merasa sangat nyaman belajar bersama mereka. Banyak sekali ilmu kepenulisan yang aku dapatkan dari komunitas yang dibuat oleh Bang Syaiha ini. Sembilan minggu kita dilatih untuk menulis secara konsisten setiap hari. Diakhiri dengan tantangan membuat cerita bersambung yang menentukan kelulusan kami. Sekarang, aku sudah berada pada tahap selanjutnya yaitu belajar pada kelas non fiksi dan juga mengikuti Reading Challenge ODOP (RCO). Alhamdulillah, masih tetap nyaman untuk belajar seperti pada tahap sebelumnya. Apalagi dengan kehadiran saudara-saudaraku Alumnus Merkurius yang sampai sekarang tak pernah absen untuk menyuntikkan semangat di kala aku mulai kambuh malasnya.

Aku juga bergabung dengan komunitas ODOP99days. Ini adalah salah satu anak komunitas dari Institut Ibu Profesional yang khusus bergerak di bidang kepenulisan. Sayangnya aku masih kurang menyerap ilmu dari komunitas ini. Aku hanya rutin mengumpulkan link tulisanku selama seminggu setiap hari Senin. Dalam grup whatsapp komunitas ini diadakan agenda Rabu baca buku, dimana kita bisa berbagi tentang buku apa yang telah kita baca seminggu terakhir. Setiap Jum'at diadakan kulwap dengan pemateri orang-orang yang ahli di bidang kepenulisan. Tapi sayangnya aku belum terlalu fokus pada grup ini sehingga belum banyak ilmu yang dapat aku serap. 

Komunitas berikutnya yang aku ikuti adalah Perempuan BPS Menulis. Diinisiasi oleh salah seorang teman sejawat yang sudah malang melintang di bidang kepenulisan. Komunitas ini didirikan untuk meningkatkan semangat menulis perempuan BPS (Badan Pusat Statistik). Lagi-lagi aku tidak terlalu fokus pada grup ini. Padahal sudah banyak teman dalam komunitas ini yang berhasil tembus media lokal maupun nasional dalam menulis opini, membunyikan data-data yang kita hasilkan. Sayangnya semangat teman-teman dalam komunitas ini belum berhasil menyentuh hatiku untuk ikut tertular. Meski begitu ada secuil tekad dalam hati bahwa suatu hari nanti aku akan membunyikan data yang sudah kami kumpulkan dengan sepenuh jiwa agar bisa dipahami oleh masyarakat. Tapi untuk saat ini aku ingin membersihkan hati dulu, memastikan saat aku menulis nanti maka tulisan itu dibuat dengan hati bukan berlandaskan obsesi untuk dikenal apalagi untuk dihargai dengan sebuah pujian oleh atasan. 

Rumbel Literasi Media Ibu Profeisonal Semarang juga merupakan salah satu tempatku belajar menulis. Baru dimulai di awal tahun, rumbel ini masih menitikberatkan pada materi bloging. Alhamdulillah aku mendapatkan banyak ilmu untuk mempercantik blog dari Mbak Marita sebagai koordinator dalam rumbel ini. Setiap bulan kami juga diberi tantangan untuk menulis dengan tema tertentu. Alhamdulillah aku pernah mendapatkan hadiah beberapa buku sebagai apresiasi tulisan terbaik pada bulan Januari 2018.

Satu lagi komunitas yang aku ikuti adalah Penulis Buku Cerita Anak. Komunitas ini memiliki langkah yang cepat. Tanpa banyak kata, kami langsung diminta untuk membuat satu cerita dengan tema dan jangka waktu yang sudah ditentukan. Alhamdulillah komunitas ini sudah berhasil melahirkan satu buku antologi pertama yang berjudul Superhero Jaman Now. Buku ini masih dalam proses produksi. Dan saat ini kami sedang menyusun buku antologi kedua yang bertema tentang bullying

Terakhir, aku bergabung dengan komunitas 30 Days Challenge Writing. Sebenarnya komunitas ini mirip dengan ODOP yang mewajibkan anggotanya untuk menulis setiap hari. Tapi entah mengapa aku merasa suasananya lebih tegang. Dan ternyata berpengaruh pada semangat menulisku. Jangan pernah ditiru ya.

Nah, itu dia perjalanan menulis yang sudah dan sedang aku lalui. Perjalanan menulis yang kulalui bersama beberapa komunitas yang kuikuti. Sebenarnya masih ada lagi komunitas yang aku ikuti. Tapi karena tidak terlalu dapat menyerap ilmu di sana sepertinya tidak perlu diceritakan. Mungkin yang dapat aku evaluasi dari perjalanan panjang ini adalah temukan komunitas yang paling nyaman, fokuslah belajar di sana. Bukan banyaknya komunitas, tapi seberapa baik dan fokus kamu belajar untuk menjadi penulis yang lebih baik dan produktif. 

#30DWC
#30DWCJilid12
#Squad3
#Day18
#ODOPbatch5
#KelasNonFiksi
#tantanganpekan1
#perjalananmenulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar