Pages - Menu

Minggu, 08 April 2018

Mengenali Diri Sendiri



Semangat pagi Penikmat Kopi.

Siapa orang yang paling mengenali diri kita?

Pasti selama ini jawabannya adalah diri kita sendiri. Aku pun memiliki jawaban yang sama. Selama ini aku merasa sudah sangat mengenali diri sendiri. Paling tahu siapa aku, watakku gimana, kebutuhanku apa, perasaanku bagaimana. 

Tapi ternyata apa yang aku tahu tentang diri ini masih secuil saja. Dalam suatu acara belajar ilmu pola pengasuhan, aku diminta untuk mengenali temperamenku sendiri. Di sana dijelaskan bahwa setiap orang dilahirkan dengan temperamen yang unik. Temperamen ini akan mempengaruhi perilaku dan cara seseorang bereaksi terhadap sekelilingnya. Keunikan temperamen ini tidak bisa diubah tapi dapat dikelola dan diarahkan.

Ada 9 jenis kontinum temperamen, antara lain:
  • Aktivitas, yaitu jumlah tenaga yang dikeluarkan oleh tubuh. Ada orang yang relatif banyak bergerak dan ada juga yang cenderung lebih tenang.
  • Distraksi, yaitu bagaimana seseorang dengan mudah dapat teralihkan perhatiannya karena sesuatu hal yang tiba-tiba terjadi. Biasanya hal ini akan tampak pada gaya belajar atau bekerja. Apakah kita bisa tetap konsentrasi pada suasana ramai atau kita baru bisa konsentrasi dalam kondisi yang sunyi?
  • Intensitas atau respons emosi, yaitu bagaimana seseorang bereaksi terhadap situasi yang positif dan negatif. Apakah kita termasuk orang yang bisa mengendalikan emosi atau malah mudah berubah naik turun emosinya?
  • Keteraturan, yaitu ketepatan menjalankan rutinitas sehari-hari. Mulai dari bangun tidur, makan, mandi dan sebagainya. Ada orang yang hidupnya terbiasa untuk terpola, ada juga yang tidak teratur kegiatan setiap harinya.
  • Ambang sensori, yaitu batas toleransi seseorang oleh stimulus suara, temperatur, tekstur dan rasa. Ada orang yang bisa tidur dimana saja, ada juga orang yang harus tidur di kasur dengan sprei yang halus atau kamar yang dingin. 
  • Pendekatan atau Penolakan, yaitu bagaimana reaksi seseorang terhadap sesuatu yang baru. Apakah kita senang bertemu dengan kenalan baru?
  • Adaptif, yaitu bagaimana seseorang dengan cepat atau lambat beradaptasi terhadap perubahan atau berhadapan dengan respons negatif. Ada orang yang dengan cepat beradaptasi dengan kegiatan baru, ada yang membutuhkan waktu lebih lama untuk berbaur di dalamnya.
  • Ketekunan, yaitu seberapa lama seseorang dapat bertahan menghadapi situasi tanpa menyerah. Jika kita mengalami suatu kesulitan dalam pekerjaan, apakah kita akan mudah beralih pada aktivitas lain atau tetap fokus untuk menyelesaikan kesulitan itu?
  • Suasana hati, yaitu bagaimana seseorang menunjukkan kondisi hatinya yang positif dan negatif. Apakah kita cenderung bersikap selalu kaku atau ceria pada setiap kesempatan?
Dari 9 kontinum temperamen itu saja ternyata butuh waktu agak lama untuk mengenali diriku sendiri. Aku tidak bisa langsung menjawab pilihan dari setiap kontinum temperamen tersebut. Butuh perenungan mendalam. Aku pelajari satu per satu makna dari semua kontinum temperamen itu sampai akhirnya bisa menentukan aku tergolong memiliki temperamen yang seperti apa. 

Ternyata aku adalah orang yang cenderung banyak bergerak dan mudah teralihkan fokusnya jika suasana terlalu ramai. Dilihat dari intensitas atau respons emosi, aku adalah orang yang emosinya mudah naik turun. Dan aku adalah orang yang cenderung tidak teratur tapi masih memiliki toleransi cukup baik terhadap stimulus suara, temperatur, tekstur maupun rasa. Aku juga merupakan orang mudah menerima kenalan baru maupun kegiatan baru karena tidak butuh lama untuk beradapatasi. Tapi aku adalah orang yang agak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan meskipun di tengan keputus asaan itu akan tetap terlihat ceria di mata orang lain. 

Mengenali temperamen ini sangatlah penting karena akan berpengaruh terhadap kenyamanan orang lain ketika berinteraksi dengan kita. Setelah mengetahui karakter temperamen, seharusnya kita bisa mulai belajar untuk mengelola temperamen yang negatif.

Kadang kita disibukkan untuk menilai orang lain dibanding menilai diri sendiri. Padahal dari sisi temperamen saja, kita akan tahu jika masih banyak yang harus diperbaiki dari diri ini. Dan proses mengenali diri sendiri tidak hanya berhenti pada memahami temperamen saja. Kita masih harus mengenali emosi dominan dan juga bakat yang ada dalam diri kita. 

Jika kita bisa mengenali diri dengan baik niscaya kita akan selalu berusaha untuk memperbaiki hal-hal tidak baik yang ada dalam diri kita. Selain itu mengenali diri sendiri juga penting agar kita bisa menjawab pertanyaan, "Apa misi penciptaan kita ke dunia ini?"

#30DWC
#30DWCJilid12
#Squad3
#Day17
#tugaspekan1ODOP
#ODOPbatch5
#NonFiksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar