Kamis, 31 Mei 2018

Mengenangmu

Pagi dan kamu
Kucoba sapa pagi dengan senyuman
Serap energi tuk semangati hari
Kucari gelora yang dulu kudapat darimu

Perlahan kutelusuri jejak yang pernah ada
Menyesap udara penuh masuk ke rongga dada
Pejamkan mata rasakan hadirmu yang pernah singgah
Langit bagai tersenyum pada diriku yang sepi mendera

Bukan satu dua
Tapi cukup lama
Kau goreskam cerita dalam lembar yang sedia
Senyum, bahagia, marah ataupun kecewa

Berat tuk bisa kulupa begitu saja
Tak mudah tuk melepasmu pergi entah kemana
Tak kuasa
Tapi ku harus terima

Mengenangmu
Yakikan diri kau telah jauh
Meski hati masih rasa yang tak tentu
Harapku kau kembali seperti dulu

Kulanjutkan  langkah menelusuri cerita
Sepanjang jalan yang menjadi saksi kita
Membahas apa saja meski tak jelas ujungnya
Tapi slalu ditutup dengan senyum mempesona

Mengenangmu
Hanya itu yang kumampu
Kala aku tlah kehilanganmu
Saat kau tlah jauh

Jika mengenangmu menambah energiku
Biarkanlah kulakukan itu

Jika mengenangmu mengembangkan senyumku
Izinkanku tuk kenangmu

Jika mengenangmu tenangkan hatiku
Ku akan telusuri jejakmu dalam setiap potongan hariku




#30DWC #30DWCJilid13 #Squad10 #Day15
This entry was posted in

Rabu, 30 Mei 2018

Rindukah Kau Padaku

Jauh dan berjarak, itulah kini aku dan kamu
Ritme pagiku menjadi tak sama sejak saat itu
Ada yang hilang dari hariku
Rindukah kau padaku

Jauh dan berjarak, itulah kin aku dan kamu
Semangatku jalani hidup tak sebesar dulu
Ada yang kurang dari hariku
Rindukah kau padaku

Jauh dan berjarak, itulah kini aku dan kamu
Tak tahu pada siapa celoteh ini kan mengadu
Ada yang hilang dari hariku
Rindukah kau padaku

Jauh dan berjarak, itulah kini aku dan kamu
Pada siapa lagi kusandarkan lelahku
Ada yang kurang dari hariku
Rindukah kau padaku

Jauh dan berjarak, itulah kini aku dan kamu
Tak ada langkah yang berjalan beriring di sampingku
Ada yang hilang dari hariku
Rindukah kau padaku

Jauh dan berjarak, itulah kini aku dan kamu
Hanya bayangan kosong yang kutatap dari jejakmu
Ada yang kurang dari hariku
Rindukah kau padaku

Jauh dan berjarak, itulah kini aku dan kamu
Tak ada lagi yang mengganti sendu dengan senyum pada wajahku
Ada yang hilang dari hariku
Rindukah kau padaku

Jauh dan berjarak, itulah kini aku dan kamu
Tak ada lagi yang tenangkan gundahku hapuskan laraku
Ada yang kurang dari hariku
Rindukah kau padaku


#30DWC #30DWCJilid13 #Squad10 #Day14
This entry was posted in

Selasa, 29 Mei 2018

Itu Dulu

Senyummu sambut hadirku kala itu
Tak ada kata tapi tiba-tiba kita bagaikan satu
Selalu bersama kemanapun langkah tertuju
Selalu bersama apapun masalah yang sedang ditemu

Aku tak pernah meminta tapi kau selalu ada
Setiap cerita mengalir ringan kata demi kata
Kau selalu mendengar celotehku dengan seksama
Tak terlewat tak terloncat, terekam semuanya

Ringan, berat, berdua kita jalani
Tawa, tangis, berdua kita lalui
Mudah, sulit berdua kita temui
Mulus, terjal berdua kita lewati

Kamu,
Mengajarkanku berpikir sederhana
Memaknai setiap frasa dengan lebih mudah
Menjalani setiap langkah dengan lebih indah
Menyederhanakan semua masalah yang ada

Tapi itu dulu,
Kini jarak memisahkan kita
Kau tak lagi di dekatku tuk hadapi dunia
Kau tak lagi dampingiku tuk jalani semua
Bersama

Tapi itu dulu,
Kini sepi menderaku
Kini sepi menjeratku
Kini sepi membayangiku
Kini sepi menggontaikan langkahku

Tapi itu dulu,
Kini aku rindu senyummu
Kini aku rindu hadirmu dengar celotehku
Kini aku rindu dirimu yang menuruti rengekanku
Kini aku rindu dirimu yang mengusap lembut kepalaku

Tapi itu dulu,
Kini aku sendiri
Hampa, tak ada kau di sini
Sepi hariku sejak kau pergi
Pada siapa lagi ku kan berbagi

Kamu dan aku,
Itu dulu.



#30DWC #30DWCJilid13 #Squad10 #Day13
This entry was posted in

Minggu, 27 Mei 2018

Aku Merindu

Dalam hujan aku kelu tuk berkata rindu
Rindu tak bernama pada siapa dia tertuju
Hanya tak genap rasa dalam kalbu
Kosong, hampa, dan mengharu


Aku terjebak dalam sebuah bayang
Tanpa kutahu itu kini atau masa yang patut dikenang
Dia muncul tak utuh bagai tertutup ilalang
Dalam mimpi yang tertimpa surya lalu menghilang


Sering berat kubuka dua mata
Karna dalam gelap ada hadirnya
Dia yang tak ku tahu siapa
Mungkin sosok dalam imaji yang selama ini kudamba


Sepi aku dalam keramaian
Seperti berharap datang dia yang kunantikan
Pun dia ternyata hanya sebuah angan
Sosok sempurna yang tak bisa jelas kugambarkan


Kemana diri ini mencari sebuah jawaban
Akan dirinya yang menyapa jauh bak di balik awan
Kala siang kumerasa terabaikan
Dalam malam dia hadir sehangat pelukan



Menghiburku dalam pekatnya sunyi
Menyapaku dari hati yang tlah berpenghuni
Menjebakku ke dalam cawan elegi
Rangkaian cerita rindu yang penuh misteri


#30DWC #30DWCJilid13 #Squad10 #Day11 #temapuisi
This entry was posted in

Sabtu, 19 Mei 2018

RCO Buatku Bertanya, Hobiku Apa?


Semangat pagi Penikmat Kopi,

Kalau kalian ditanya tentang hobi, apa jawabannya? Hampir 80% orang akan menjawab hobinya adalah membaca. Benar gak?

Membaca itu adalah salah satu jenis hobi yang paling mudah disebutkan. Entah mereka benar-benar suka membaca atau karena gak punya ide lain untuk menjawab pertanyaan. 

Aku sendiri selalu menyebutkan kalau hobiku adalah membaca. Dulu pernah menjawab makan dan tidur sebagai hobi, tapi kata guru SD-ku itu bukan hobi tapi mauku aja makan tidur makan tidur. Hahaha bukan kok, guruku bilang kalau makan dan tidur itu kebutuhan bukan hobi. Ya sudah akhirnya aku tulis aja kalau hobiku itu membaca. 

Sekian lama aku menyandang gelar si kutu buku yang waktu lulus kuliah bawa pulang dua kardus buku dari kosan dan sayangnya semua novel bukan buku pelajaran. Beberapa minggu terakhir, gelar itu tiba-tiba harus dipertanyakan. 

Reading Challenge ODOP (RCO) membuatku mempertanyakan hobiku sendiri. Apa benar hobiku membaca?

Ditantangin membaca setiap hari dengan tema dan jumlah minimal halaman yang ditentukan ternyata gak mudah buat aku yang mengaku hobi membaca ini. Padahal awalnya agak sombong, apa beratnya ikut RCO. Kan aku emang hobi baca. Dan benarlah adanya nasihat-nasihat yang disampaikan pada buku dongeng anak-anak, "Janganlah kau sombong kawan!"

RCO itu berat, jangan kami saja. Kalian juga harus merasakan. 

Gimana gak berat, kami harus baca buku sejarah, buku biografi, bahkan buku berbahasa asing. Aku emang hobi baca tapi gak buku-buku bertema itu juga kaliiiii. RCO benar-benar menarik aku dari zona nyaman. RCO juga menjebakku pada satu pertanyaan. Jadi hobiku apa?

Benarkah hobiku membaca, kalau aku hanya suka membaca novel saja? Bahkan membaca komik saja aku pusing. Sepertinya aku harus terus ikut RCO part berikutnya biar aku bisa menyandang gelar omnivora dalam bidang membaca. Pemakan segala jenis buku dan alirannya. 

Thanks a bunch RCO, moga terus djaja di udara. Btw, next time RCO diberlakukan buat peserta ODOP baru dong biar menulis dan membaca berjalan bersama. Karena sejatinya mereka adalah dua sejoli yang tak terpisahkan seperti duet maut pije RCO, Lutvi dan Sovia.

#RCO
#ReadingChallengeODOP
#Tantangan3

Jumat, 18 Mei 2018

Ada Apa Dengan Sirup dan Ramadhan?



Semangat pagi Penikmat Kopi,

Selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan ya. Semoga kita bisa mendulang pahala di bulan penuh berkah ini. 

Kalau berbicara tentang Ramadhan, ada satu hal yang selalu melekat erat dalam benak kita selain rangkaian ibadah yang harus kita lakukan tentunya. Satu hal yang sangat sering muncul di TV sebagai tanda Ramadhan akan segera tiba. Bahkan ketika penetapan hari pertama puasa belum diumumkan, satu hal ini sudah jadi penanda tersendiri. 

Yup, satu hal itu adalah sirup. 

Beberapa hari menjelang Ramadhan biasanya iklan sirup sudah bertebaran. Bukan hanya iklannya saja, minimarket sampai supermarket sudah sibuk memajang sirup pada deretan terdepan tokonya. Dan ini rasanya sudah terjadi sejak lama. 

Ada hubungan apa sih antara sirup dan Ramadhan?

Menyajikan sirup pada saat berbuka puasa baik diseduh langsung dalam bentuk minuman dingin maupun menjadi campuran es buah atau es campur sudah menjadi tradisi yang turun temurun.  Slogan 'Berbukalah dengan yang manis' menjadi andalan dan alasan untuk menjadikan sirup sebagai primadona di bulan puasa. Penjualan sirup meningkat drastis di bulan ini. Produsen sirup meningkatkan intensitas iklannya dengan kemasan cerita-cerita yang menarik. Pihak penjual juga meningkatkan stok sirupnya pada bulan Ramadhan.

Sebenarnya darimana asal slogan 'Berbukalah dengan yang manis?'

Ternyata slogan berbukalah dengan yang manis adalah hasil pemikiran tidak utuh atas hadits Rasul. Padahal Rasul menganjurkan kita untuk berbuka dengan kurma, jika tidak ada maka cukup dengan air putih saja. 

"Biasanya Rasulullah berbuka puasa dengan ruthab sebelum sholat maghrib. Jika tidak ada ruthab (kurma muda) maka dengan tmar (kurma matang), jika tidak ada tamr maka beliau meneguk beberapa tegukan air"

(HR. Abu Daud)
Manisnya rasa kurma pada akhirnya membuat hadits ini disalah tafsirkan menjadi berbukalah dengan yang manis. Padahal pada hadits tersebut sudah jelas disebutkan jika tidak ada kurma maka Rasulullah hanya meneguk beberapa tegukan air.

Kurma mengandung karbohidrat kompleks dan kadar glikemiks indeksnya rendah. Jika kita mengkonsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks dan kadar glikemiks indeks yang rendah, energi akan dilepas perlahan-lahan sehingga lebih tahan lama, dan respon insulin juga rendah. Jadi kurma aman dikonsumsi ketika berbuka puasa. Akan tetapi yang perlu menjadi catatan, kurma dengan karbohidrat kompleks dan GI rendah adalah kurma asli yang masih segar. Kurma segar nutrisinya sangat tinggi tapi kalorinya rendah. Sedangkan di Indonesia kebanyakan yang beredar di pasaran adalah manisan kurma yang mengandung gula sangat banyak untuk keperluan pengawetan.

Lalu bagaimana dengan sirup?

Sirup mengandung kadar gula dan glikemik indeks yang sangat tinggi. Padahal ketika berpuasa, kadar gula dalam darah kita menurun. Jika perut kita yang kosong seharian langsung diisi dengan makanan atau minuman yang tinggi gula maka respon insulin dalam tubuh akan melonjak. Dengan kata lain gula darah dalam tubuh pun akan meningkat dengan cepat. Hal ini sangat tidak sehat dan tidak baik untuk tubuh. Selain itu, makin tinggi respons insulin dalam tubuh, maka akan meningkat juga respon tubuh untuk menimbun lemak.

Teori ini sejalan dengan hadits Rasulullah yang menganjurkan untuk berbuka dengan kurma, jika tidak ada maka cukup berbuka dengan air putih saja. Ingat ya, kurma itu tidak dapat digantikan dengan sirup atau makanan minuman manis lainnya. 

Jadi masih mau berbuka dengan yang manis?

 #RWC #RamadhanWritingChallenge #ODOP #OneDayOnePost #Day1