Sudah lama gak nulis, sudah lama gak ngeblog. Jari-jari ini jadi agak kaku untuk berseluncur di atas keyboard. Sama halnya seperti pisau, kalau lama tidak diasah maka akan berkurang ketajamannya. Begitupun dengan jari dan pikiran ini. Jika jari ini terasa kaku, pikiran ini terasa membeku. Tak lancar lagi rasanya tuk menguntai aksara menjadi sebuah cerita indah.
Hari pertama ikut 30 Day Writing Challenge (30DWC) jilid 14 agak bingung mau menulis apa. Sementara menulis curahan hati dulu lah. Pemanasan dulu. Melemaskan jari jemari, melatih kembali pikiran agar bersahabat kembali dengan susunan huruf dan kata.
Kenapa sih ikut 30DWC lagi?
Seru aja, banyak ilmu yang didapat di sana. Karena tiap jilid kita akan mendapatkan teman-teman baru maka ilmu yang didapat pun akan berbeda. Bukan hanya ilmu menulis tapo juga ilmu memahami karakter berbagai macam teman.
Dulu di jilid 12 mencoba menantang diri untuk menjadi guardian di momen pertama ikut 30DWC. Sati squad dengan anak-anak muda yang hebat. Dan benar saja hampir setengah dari anggota squad jilid 12 sudah menerbitkan buku solonya lho. Jangan tanya kapan buku soloku terbit ya? Hahaha
Jilid 13 gak berani jadi guardian lagi karena gak sanggup membagi waktu dan perhatian. Di jilid ini mendapatkan squad yang luar biasa. Banyak emak-emaknya tapi semangat dan kemampuannya luar biasa. Dari mereka aku belajar nulis fiksi yang ternyata seru. Meski belum menghasilkan karya berupa buku, tapi menurutku tulisan teman-teman di squad ini keren abis.
Lalu bagaimana dengan jilid 14 ini?
Kita lihat saja nanti, semoga lebih seru dari dua jilid sebelumnya.
#30DWC #30DWCjilid14 #squad6 #day1
0 komentar:
Posting Komentar