Kamis, 30 Agustus 2018

Ketika Ide Hilang Entah Kemana

Selamat malam para penikmat kopi,

Selamat malam juga untuk kalian para writer wanna be yang belum apa-apa sudan tak tahu mau menulis apa. Kalau hari ini kalian lagi buntu, gak tahu mau menulis apa, tiba-tiba merasa si ide hilang entah kemana, berarti kita sama. 

Rasanya ini hal yang wajar kok. Aku pernah mengaku tak pernah kehabisan ide karena apapun yang kita dengar, kita lihat, kita rasakan itu bisa menjadi bahan tulisan. Tapi semangat menulis itu seperti grafik perkembangan berat badan, kadang naik kadang turun. Nah, saat ini mungkin grafik semangat menulisku sedang menikuk curam ke landasan. 

Lalu kalau hal ini terjadi, apa yang harus kita lakukan?

Pasrah begitu saja untuk tidak menulis atau berusaha mencari ide yang hilang entah kemana itu? Trus kemana mencari si ide yang tak meninggalkan pesan bahkan untuk sepatah kata saja?

Kalau ide sedang menghilang,  kita bisa mencoba beberapa cara berikut ini:

1. Jalan-jalan

Siapa tahu kan ya nanti pas jalan-jalan kita melihat pemandangan indah yang sungguh mengagumkan lalu bisa kita deskripsikan indahnya melalui tulisan. Atau kita mengunjungi salah satu tempat kuliner yang bisa direview dan menjadi informasi berharga untuk para pemburu kuliner seperti aku.

2. Mendengarkan musik

Selain bisa menenangkan pikiran, konon lirik dari lagu yang kita dengar akan membawa inspirasi cerita yang bisa kita tuangkan lewat goresan pena. Dengarkan baik-baik, resapi maknanya, hayati setiap alunan nadanya. Tapi hati-hati jaga mata agar tak terpejam tiba-tiba.

3. Membaca

Pilihlah buku-buku yang memang disukai, agar pikiran kita bisa rileks dan senang. Jangan buka buku tabungan karena selain pikiran semakin runyam, si ide pun akan bersembunyi semakin dalam.

4. Ngobrol dengan teman

Ini tips jitu sekali. Kala kita gak punya ide untuk nulis apa, cukup datangi salah seorang teman kita. Lalu minta dia untuk cerita apa saja. Kalau perlu pancing dia untuk curhat masalah terbarunya. Ketika teman kita bercerita panjang lebar, jangan lupa untuk menyalakan ingatan kita agar bisa merekam setiap kata demi kata yang terucap darinya. Lumayan, satu curhatan teman bisa jadi satu cerpen bahan tulisan kita. Kalau dalam sebulan dia curhat setiap hari pada kita, dijamin bulan depan novel kita siap untuk diterbitkan.

Demikian sedikit tips dan trik untuk membawa kembali si ide yang menghilang entah kemana. Selamat menulis, selamat berkarya.



Rabu, 29 Agustus 2018

Bukan Tak Ada

jarum jam terus berputar tanpa peduli ada cerita apa di balik setiap gerakannya

dia tak peduli ada hati yang memulihkan diri dari sebuah jarak yang tercipta

meski langkah tak lagi gontai, tetaplah hari banyak terasa hampa

sekuat jiwa berupaya melangkah tanpa ada dua mata menatap manja

setegar hati yang menerima sang pemilik tatapan lembut tlah jauh dari jangkauannya

bukan hilang, bukan pergi, bukan itu semua

keadaan hanya membuatnya sedikit berubah

keadaan hanya membuatnya tak bisa mengucap selamat pagi padanya

keadaan hanya membuat tak ada senyuman pembangkit semangat yang terlontar dari wajahnya

bukan.... bukan....
bukan, dia bukan tak ada

dia hanya tak tampak di hadapan mata

pun senyumnya masih jelas teringat di kepala

pun peluknya seakan masih hangat terasa

sepanjang jalan yang pernah dilalui bersama pun masih mencatat jelas cerita panjang kenangan kita

antara aku dan kamu yang tak jelas awalnya pun tak rela dikatakan berakhir begitu saja

Rabu, 22 Agustus 2018

Mencoba Menulis Lagi

Sudah lama gak nulis, sudah lama gak ngeblog. Jari-jari ini jadi agak kaku untuk berseluncur di atas keyboard. Sama halnya seperti pisau, kalau lama tidak diasah maka akan berkurang ketajamannya. Begitupun dengan jari dan pikiran ini. Jika jari ini terasa kaku, pikiran ini terasa membeku. Tak lancar lagi rasanya tuk menguntai aksara menjadi sebuah cerita indah. 

Hari pertama ikut 30 Day Writing Challenge (30DWC) jilid 14 agak bingung mau menulis apa. Sementara menulis curahan hati dulu lah. Pemanasan dulu. Melemaskan jari jemari, melatih kembali pikiran agar bersahabat kembali dengan susunan huruf dan kata. 

Kenapa sih ikut 30DWC lagi?

Seru aja, banyak ilmu yang didapat di sana. Karena tiap jilid kita akan mendapatkan teman-teman baru maka ilmu yang didapat pun akan berbeda. Bukan hanya ilmu menulis tapo juga ilmu memahami karakter berbagai macam teman. 

Dulu di jilid 12 mencoba menantang diri untuk menjadi guardian di momen pertama ikut 30DWC. Sati squad dengan anak-anak muda yang hebat. Dan benar saja hampir setengah dari anggota squad jilid 12 sudah menerbitkan buku solonya lho. Jangan tanya kapan buku soloku terbit ya? Hahaha
 
Jilid 13 gak berani jadi guardian lagi karena gak sanggup membagi waktu dan perhatian. Di jilid ini mendapatkan squad yang luar biasa. Banyak emak-emaknya tapi semangat dan kemampuannya luar biasa. Dari mereka aku belajar nulis fiksi yang ternyata seru. Meski belum menghasilkan karya berupa buku, tapi menurutku tulisan teman-teman di squad ini keren abis. 

Lalu bagaimana dengan jilid 14 ini? 

Kita lihat saja nanti, semoga lebih seru dari dua jilid sebelumnya. 

#30DWC #30DWCjilid14 #squad6 #day1