"Nih, Al. Aku daftarin kamu ikut lomba penulisan cerpen. Kemarin aku gak sengaja baca pengumumannya pas buka instagram," kata Doni yang muncul tiba-tiba di samping meja kerja Alya sambil menyodorkan gawainya. Ada pesan whatsapp yang menunjukkan namanya telah terdaftar dalam sebuah lomba menulis.
Doni tau betul kalau teman sekantornya yang suka menyendiri ini hobi banget menulis baik puisi maupun cerpen. Awalnya tanpa sengaja Doni melihat sekilas tulisan Alya di komputernya yang gak dimatikan waktu istirahat. Lama kelamaan Doni jadi kecanduan membaca tulisan Alya berikutnya. Tiap istirahat Doni selalu mampir ke meja kerja Alya, pastinya pas yang punya meja lagi gak di tempat.
Kemarin pas lagi buka-buka instagram, gak sengaja Doni menemukan pengumuman lomba cerpen. Tanpa berpikir panjang, Doni langsung mendaftarkan Alya untuk ikut lomba itu. Cerpen dengan tema 'Cerita Cinta Masa SMA' pasti bakal ditulis dengan apik oleh Alya, pikir Doni.
"Kok, tiba-tiba kamu daftarin aku ikut lomba cerpen?" Alya memandang Doni penuh heran. Selama ini tak ada satupun orang yang tahu hobinya menulis. Lagipula dia kan menulis hanya untuk koleksi pribadinya. Gak pernah dibaca sama orang lain. Kening Alya berkerut memandang Doni yang begitu antusias membahas lomba ini.
"Hehehe maaf, Al. Awalnya aku gak sengaja baca tulisan di komputermu pas istirahat. Akhirnya aku keterusan deh baca tulisanmu tiap hari. Bagus banget lho tulisan-tulisanmu, Al," jawab Doni sambil senyum-senyum merasa bersalah pada Alya.
Wajah keheranan Alya seketika berubah marah, "Doniiii, jadi selama ini kamu buka-buka komputer aku? Baca-baca tulisanku?" Alya melayangkan cubitan kesal ke lengan Doni.
"Ampuun, Al. Sakit, tahu. Maaf deh karena udah baca tulisanmu tanpa izin. Tapi lomba ini kamu harus ikut ya. Aku yakin kamu pasti bisa." Doni berusaha merayu Alya sambil memegangi lengannya yang masih sakit karena cubitan teman kantornya yang masih jomblo di umur 33 tahun ini.
"Lagian kamu daftarin lomba gak tanggung-tanggung, Don. Tema cerita cinta masa SMA. Jangan-jangan ada syarat umur penulisnya lagi. Aku kan gak muda lagi Don buat nulis tema begituan," jawab Anita sambil memutat lagi kursinya lurus menghadap komputer. Dia pura-pura sibuk dengan pekerjaannya, meski dalam hati ingin juga ikut lomba itu.
"Duh Aaaall kamu kan juga masih muda. Ehm, kalau kamu emang merasa tua, itu benar adanya sih. Tapi kan setidaknya kan itu cuma dari segi umur dan wajah aja, Al. Buat tulisan itu kamu tinggal tunjukkan jiwa mudamu aja. Hahaha" Doni langsung lari kabur menjauh dari Alya sambil tertawa puas. Dia memberikan isyarat tangan tanda menulis pada Alya dari ujung ruang kantornya.
Ingin rasanya melempar Doni dengan gumpalan kertas ini, tapi Alya mengurungkannya. Dia langsung disibukkan dengan pikirannya sendiri. Benar juga kata Doni, tunjukkan jiwa mudamu, ikuti tantangan ini. Kapan lagi membawa keluar kemampuan menulis yang hanya terkurung dalam komputer menjadi satu karya yang bisa dinikmati orang lain.
#30DWC #30DWCJilid13 #Squad10 #Day16 #TemaMuda
0 komentar:
Posting Komentar