Selasa, 17 April 2018

Ungkapkan atau Kau Kehilangannya

Semangat pagi Penikmat Kopi.

 "Begitulah cinta deritanya tiada akhir."
Itu adalah perkataan Chu Pat Kay si siluman babi dalam film Kera Sakti. Memang urusan cinta tak pernah habis ceritanya. Aku baru membaca sebuah buku yang bercerita tentang cinta. Dan dadaku seketika sesak begitu selesai membacanya. 

Betapa tidak, dua sejoli yang sudah berjanji tuk setia sampai nanti akhirnya terpisah hanya karena masalah komunikasi. Tapi bukan serta merta kita bisa menjawab, "Bukan jodoh lah itu berarti." Habis sudah tulisanku kalau ditutup dengan kalimat pamungkas itu. 

Dalam buku ini diceritakan ada tokoh Hesty dan Tigor yang keduanya saling mencintai. Tapi orang tua Hesty yang berkedudukan tinggi tidak menyetujui hubungan mereka dikarenakan Tigor hanyalah anak dari pembantu mereka. Sekuat apapun Tigor berusaha untuk sukses, tidak membuat mereka menjadi satu strata. 

Berpuluh-puluh tahun mereka mengupayakan bersatunya cinta. Sempat terpisah jarak tak menghilangkan cinta keduanya. Sampai suatu saat Tigor menerima kiriman foto pernikahan Hesti. Hancur hatinya. Ditambah dengan melihat langsung Hesti ada di sebelah lelaki dalam foto ketika Tigor melayat ke rumah Hesti ketika bapaknya meninggal. Kala itu Tigor ingin bertanya langsung tapi dia mengurungkannya. Pergi jauh justru menjadi pilihan hidupnya. Pergi untuk tak mengenal lagi cinta.

Lalu apa yang terjadi?

Seumur hidup Hesti menantikan Tigor kembali, sementara itu Tigor memulai lembaran baru hidupnya dalam pelarian membalut luka hati.

Dan kau tahu wahai Penikmat Kopi, ternyata ini adalah kisah nyata. Bisakah kalian membayangkan betapa sesak dadaku ketika membaca kala itu?

Cerita panjang perjuangan cinta mereka sampai berakhir setragis itu berhasil mengoyak pertahanan air mataku. Akupun langsung teringat cerita di masa lalu. Ketika seorang lelaki dengan percaya diri datang ke rumah sang pujaan hati. Tiga tahun sang lelaki menanti, menjaga pujaannya dari kejauhan demi tekad menjaga diri dan menjaga hati. Lelaki itu tak pernah mengungkapkan rasa selama tiga tahun lamanya. Dia bertekad, ketika sang pujaan menyelesaikan studi maka itulah saat yang tepat baginya untuk mengungkapkan rasa dengan melamar langsung pada orang tuanya.

Lalu apa yang terjadi?

Dia pulang membawa luka di hati. Sang pujaan telah menerima pinangan lelaki lain karena merasa tidak mendapatkan jawaban atas penantiannya. Rupanya sang pujaan pun memiliki rasa yang sama, hanya tak punya kekuatan tuk mengungkapnnnya. Posisi perempuan hanya bisa menanti, lelakilah yang harus memberikan titik pasti. Dan semua itu hanya akan tersampaikan jika ada komunikasi. Jangan hanya disampaikan dari hati ke hati. Ungkapkan atau kau akan kehilangannya.

Alhasil dua sejoli ini hidup pada jalan masing-masing dengan menyimpan kecewa di hati. Cinta datang terlambat. 

#tantanganRCO
#tokohbuku
#30DWC
#30DWCJilid12
#Squad3
#Day25

14 komentar:

  1. Kehilangan keduanya, sedih euy. Dibikin baper pagi" 😭😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang satu cerita dalam buku, yang satu kisah nyata dalam hidupku. 😓

      Hapus
  2. Tertarik baca bukunya. Bikin baper saja...:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepotong Hati yang Baru, kumpulan cerpen Tere Liye

      Hapus
  3. Bukunya kayak gimana ini mbak? Jadi pengen baca

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepotong Hati yang Baru, kumpulan cerpen Tere Liye

      Hapus
  4. Posisi perempuan hanya bisa menanti, lelakilah yang harus memberikan titik pasti. Dan semua itu hanya akan tersampaikan jika ada komunikasi. Jangan hanya disampaikan dari hati ke hati. Ungkapkan atau kau akan kehilangannya.



    ah, suka kekatanyaaa....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ditulisnya dari dalam hati banget itu. Hahahaha

      Hapus
    2. Aku juga suka pada bagian ini...😍

      Hapus
  5. Balasan
    1. Hahaha teringat pada suatu waktu....😂😂😂

      Hapus
  6. Mba.. sedih bnget hesty tigor itu.. aku perna baca di blog nya tere liye....
    Itu cerita fakta ya ? Bkn fiksi ya ?
    Gbs byangin kl jd mrk ber 2... Abis baca itu baper sehariaan huhuhu

    BalasHapus