Semangat pagi Penikmat Kopi.
Adakah yang pernah mendengar tentang Jejamuran Jogja?
Yup, Jogja punya tempat kuliner unik yang bernama Jejamuran. Sesuai dengan namanya, tempat kuliner satu ini menyajikan menu-menu unik berbahan dasar jamur. Letaknya di Jalan Pramuka No.53, Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman. Lebih dekat ke arah Magelang sebenarnya, karena seingatku kemarin baru sampai di perbatasan Magelang - Jogja lalu belok kiri ke Jalan Pramuka ini. Sepanjang jalan banyak rumah makan serba jamur. Sepertinya daerah ini adalah sentra budidaya jamur.
Kesan pertama waktu sampai di Jejamuran adalah takut mahal. Hahaha. Beneran deh. Begitu mobil masuk lobi depan resto ini, kita disambut 2 satpam sekaligus. Welcome vie dari resto juga keren dan bersih. Trus kita disambut oleh semacam resepsionis dimana kita harus daftar dulu untuk mendapatkan meja. Tuh bener kan kalau aku mikir takut mahal. Maklum wong ndeso belum pernah makan pakai daftar dulu begini.
Sempat terpikir memang seramai apa ya resto ini kok pakai daftar. Dan ternyata benar-benar ramai. Tapi penuhnya tamu tidak membuat resto ini tampak berantakan dan sesak. Jejamuran adalah resto paling teratur yang pernah aku datangi. Sepanjang lorong tempat makan berjejer petugas yang membawa handy talky sama dengan yang dipakai resepsionis di depan tadi. Mereka menyambut dan mendampingi tamu menuju meja.
Tempatnya bersih, banyak kolam ikan dan pepohonan yang membawa suasana resto jadi lebih segar dan menyenangkan. Resto ini luas banget lho Penikmat Kopi. Entah ada berapa ratus kursi yang disediakan. Tapi yang pasti ada beberapa area tempat duduk. Ada yang di dalam ruangan ber-AC seperti yang aku tempati kemarin, ada yang di sepanjang lorong dengan pemandangan taman, ada yang di pinggir kolam ikan, dan ada juga yang di ujung belakang dengan fasilitas live music.
Oh ya Penikmat Kopi, sebelum membahas menu sekalian aja ya aku ma membahas toilet dan mushola. Setiap mbolang kemanapun, dua area ini akan menjadi pusat perhatianku. Karena kadang ada tempat wisata atu kuliner keren tapi toilet dan musholanya gak comfortable. Nah, di Jejamuran ini benar-benar keren semua fasilitasnya. Sampai aku berpikir pemilik resto ini pasti orang dengan pemikiran super detail. Musholanya cukup besar dan bersih. Mukena dan sarung yang disediakan di sana bersih dan wangi tanpa jamur, karena jamurnya hanya ada pada makanan kalian. Hahahaha. Biasanya kan kalau kita memakai mukena di tempat umum banyak bintik-bintik hitam alias jamuran mukenanya karena jarang dicuci tuh. Nah, kalian gak bakal nemuin yang seperti itu di sini. Trus, toiletnya juga bersih. Aku melihat ada 1 petugas yang stand by di toilet dan aku melihat dia gak berhenti bekerja. Pegang lap kaca dan pel lantai terus.
Well, sudah banyak membahas tentang fasilitas, pasti sudah gak sabar untuk membahas menu ya Penikmat Kopi. Sesuai dengan namanya, Jejamuran, semua menu di sini berbahan dasar jamur. Meski ada juga beberapa pilihan menu berbahan dasar ayam, bebek dan tahu tempe. Kemarin kami memesan nasi goreng jamur, tongseng jamur, sate jamur, lumpia jamur, dan goreng tepung portabella.
Dan aku jatuh cinta dengan semua makanannya. Enak kabeh. Rasa tongsengnya gak kalah sama tongseng daging kambing. Kuahnya mantab banget. Sate jamur dengan paduan bumbu kacang yang legit juga memanjakan lidah. Lumpia jamur alhamdulillah aku masih kebagian karena repeat order akibat kalah rebutan sama anak ragil. Goreng tepung portabella juga crunchy dan gurih. Nasi goreng jamur, kata anak-anak enaaaaakkk. Dan aku hanya kebagaian nyicip satu sendok saja.
Sebenarnya masih penasaran dengan beberapa menu jamur lainnya. Tapi sayang, suami sudah memberikan tatapan mesra plus senyuman termanisnya. Gak jadi deh nambah menu lain lagi. :-(
Eh, hampir lupa ya buat bahas tentang pelayanan dan waktu tunggu setelah pesan makan. Pelayanannya di sini benar-benar OK. Ramah, cepat, dan aku paling suka dengan kebersihannya. Meja-meja yang baru ditinggalkan penggunanya langsung dibersihkan jadi kinclong lagi.
Untuk urusan harga jangan khawatir Penikmat Kopi. Harganya masih bersahabat dengan kantong kok. Setidaknya dibandingkan dengan rasa, pelayanan dan kenyamanannya.
Pokoke puas banget deh kulineran di sini.
Menuju pintu keluar ada satu spot unik lho, di pojokan dekat kolam ikan besar ada kios penjual gorengan. Buat aku itu unik. Di dalam restoran keren kayak gini tiba-tiba ada penjual gorengan.Berhubung suami masih menatap dengan mesranya, kali ini aku gak icip-icip gorengan di sini.
Dan tepat di tembok sebelah kios gorengan , sepanjang jalan menuju pintu keluar ada wall of fame berisi foto-foto dan kumpulan berita tentang sejarah Jejamuran. Ternyata resto ini sudah banyak mendapatkan penghargaan. Selain penghargaan atas restonya, pemilik resto juga sering mendapat penghargaan atas usahanya menaikkan derajat para jamur.
Selain mengolah jamur menjadi menu makanan yang lezat, resto ini juga menyediakan oleh-oleh serba jamur. Ada keripik, rendang sampai jamur yang masih mentah disediakan di toko oleh-oleh yang terletak di pintu keluar resto. Aku sempat icip-icip tester keripiknya dan enak semua.
Pada penghujung perjalanan kita di resto Jejamuran, kita bisa melihat cara pembudidayaan jamur. Berbagai tanaman jamur ada di sini. Aku dan keluarga yang tadinya hanya tahu jamur tiram dan jamur merang, jadi tahu ternyata masih banyak jenis jamur lainnya yang bisa dibudidayakan. Tempat ini biasanya menjadi spot foto favorit pengunjung.
Nah, pembahasan terakhir tentang resto Jejamuran ini adalah tempat parkir. Resto ini punya tempat parkir yang luas dan teratur. Ada jejeran kios oleh-oleh juga di sepanjang tempat parkir. Serasa sedang berada di tempat wisata gitu. Keteraturan resto Jejamuran masih bisa dirasakan sampai ke tempat parkirnya. Ada petugas khusus yang menjaga tempat parkir dan bahkan ada 2 satpam yang khusus bertugas mambantu mengatur lalu lintas di jalan depan gerbang parkir.
Wuah benar-benar Jejamuran ini adalah tempat kuliner yang tidak hanya memanjakan lidah. Tapi pelayanannya, kebersihannya, keteraturannya sungguh memanjakan pengunjung yang datang ke sana.
0 komentar:
Posting Komentar